Kisah Yohanes Pembaptis ditulis didalam ke-empat Injil.
1. Injil Matius menempatkan kisah ini pada masa sekembalinya Keluarga Yusuf dan Maria serta Bayi Yesus Kristus dari penyingkiran di Mesir (Mat. 3:1-17). Namun kisah ini bukan kisah dalam urutan waktu. Kata "pada waktu itu" di ayat 1 menunjukkan tentang masa awal pelayanan Yohanes Pembaptis.
2. Injil Markus menempatkan kisah ini diawal tulisannya (Mark. 1:1-11) sebagai sebuah pengakuan tentang tugas dan tanggung jawab Yohanes Pembaptis sebagai pembuka jalan bagi kedatangan Mesias.
3. Injil Lukas lebih lengkap dan lebih dramatis dalam menjelaskan tentang Yohanes Pembaptis (Yoh. 1:5-80; 3:1-22)
4. Injil Yohanes (Yohanes Rasul) juga menempatkan kisah ini diawal tulisannya (Yoh. 1:19-34) setelah menjelaskan tentang Firman Allah yang menjadi manusia..... the Word of God became flesh atau bahasa teologis nya Inkarnasi atau incarnatio - menjadi daging (1:14)
Satu bagian detail menceritakan kepada kita tentang umur kelahiran Yohanes Pembaptis dan Yesus Kristus tidak terlalu jauh. Lukas 1:26 menjelaskan itu.
Namun kemudian tempat dimana mereka dibesarkan dan menjalani hari hari mereka hingga memulai pelayanan mereka yang berbeda. Lukas 1:80 menjelaskan tentang bagaimana Yohanes Pembaptis menjalani hari hari hidupnya. Lukas 2:52 menjelaskan tentang bagaimana cara hidup Kristus.
Kedua tokoh Alkitab ini menjalani pembentukan yang berbeda, namun mereka memiliki tujuan yang sama yakni penggenapan janji keselamatan Allah bagi manusia didalam nama Yesus Kristus. Dan ini adalah satu fakta yang tidak terbantahkan.
Bagaimana kedua tokoh ini menjaga tujuan hidup yang sudah ditentukan bagi mereka hingga mereka bisa menuntaskan tugas tanggung jawab mereka dengan baik?
1. Komitmen yang kuat. Yohanes menjalankan misinya dengan berani dan setia, mempersiapkan jalan bagi kedatangan Mesias dalam keadaan yang sederhana dan pesan pertobatan dan baptisan air. Sedangkan Kristus menjalankan misinya dengan kasih, kesabaran, dan ketaatan dan mengajarkan hal kerajaan Sorga, kasih dan mukjizat serta mau datang kepada mereka yang lemah dan terpinggirkan untuk menguatkan dan menyelesaikan persoalan persoalan mereka.
2. *Ketaatan*: Yohanes Pembaptis taat pada panggilan Tuhan untuk membaptis Yesus, meskipun dia merasa tidak layak. Yesus Kristus taat pada kehendak Bapa, bahkan ketika itu berarti menjalani penderitaan dan kematian.
3. *Kerendahan hati*: Yohanes Pembaptis mengakui dirinya tidak layak untuk membaptis Yesus, dan Yesus Kristus menunjukkan kerendahan hati dengan menjadi hamba bagi semua orang.
4. *Kasih dan belas kasihan*: Yesus Kristus menunjukkan kasih dan belas kasihan kepada orang-orang yang berdosa, sakit, dan miskin. Yohanes Pembaptis juga menunjukkan kasih dengan membaptis orang-orang yang bertobat.
5. *Ketabahan dan keteguhan*: Yohanes Pembaptis tetap setia pada kebenaran, bahkan ketika menghadapi penentangan dan penjara. Yesus Kristus tetap setia pada misi-Nya, bahkan ketika menghadapi penderitaan dan kematian.
Teladan-teladan ini dapat membantu kita memperkuat iman dan menjalani hidup kita dengan lebih baik.
Marilah kita mengambil bagian dalam misi Allah dengan talenta yang dimiliki untuk mencapai rencana rencana besar TUHAN didalam hidup kita.